Senin, 17 November 2014

Shalat Dhuha



SHALAT DHUHA

a.       Definisi
Shalat Dhuha adalah shalat sunat yang dikerjakan pada waktu pagi atau waktu Dhuha yakni ketika matahari sedang naik setinggi tombak atau naik sepenggalah, yang kira-kira antara jam tujuh, delapan, sembilan, sampai waktu shalat dhuhur. Shalat Dhuha ini sedikitnya dikerjakan dua raka’at dan sebanyaknya dua belas raka’at dengan setiap dua raka’at satu salam.[1]
b.      Cara Kerja
Cara mengerjakannya sama seperti mengerjakan shalat sunat dua raka’at, baik gerakannya maupun bacaannya, yang dimulai dari takbiratul ihram dan diakhiri salam, hanya saja niatnya berbeda. Shalat akan menemani dan membela kita di hadapan Pengadilan Allah nanti.
c.       Kedahsyatan Shalat Dhuha
Shalat Dhuha dua raka’at mampu menggantikan 360 sedekah yang harus dilakukan ruas tulang kita. Shalat Dhuha empat raka’at juga dahsyat untuk mengoptimalkan rezeki sesuai dengan janji-Nya. Manusia paling kaya bukanlah manusia yang paling banyak hartanya. Manusia paling kaya adalah manusia yang paling banyak bersedekah.[2]

d.      Berkaitan dengan Rezeki
Betapa menggiurkan pahala Dhuha itu. Rezeki, maut, jodoh, nasib baik, dan nasib buruk sudah ditentukan oleh Allah. Dia menjanjikan rezeki-Nya bagi pelaku shalat Dhuha. Rasulullah bersabda, yang artinya: “Allah Azza wa jalla berfirman, “Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat raka’at pada permulaan siang (yakni shalat Dhuha), nanti akan Kucukupi kebutuhanmu pada sore hari.”
 (HR. Hakim)
Itulah janji Allah bagi kita yang bersedia untuk menunaikan shalat Dhuha sebanyak empat raka’at. Janji Allah tidak pernah keliru. Janji Allah tidak pernah meleset. Janji Allah senantiasa tepat dan tidak pernah melenceng.
Memang, ada yang mengatakan shalat Dhuha itu shalat rezeki. Kendati demikian, mari kita meluruskan niat. Maka, niatkanlah shalat Dhuha yang kita kerjakan semata-mata ikhlas mencari keridhaan-Nya. Shalat itu, memang, bukan untuk mencari uang atau kekayaan. Kita mengerjakan shalat demi kepentingan kita sendiri. Shalat akan menjaga kita. Shalat akan menemani dan membela kita di hadapan Pengadilan Allah nanti.





[1]  Ust. Abdurrahim. 2005. Pintar Ibadah. Jakarta: SANDRO JAYA., h. 1.
[2]  Al-Ikhwani Fadlan. 2011. Dahsyatnya Bangun Pagi, Tahajud, Subuh & Dhuha. Surakarta: Ziyad Visi Media., h. 1.

Alat Output


ALAT OUTPUT

JENIS-JENIS MONITOR

1. MONITOR CRT
Karakteristik Monitor CRT
Monitor CRT (Cathode Ray Tube) atau sering dipanggil “monitor tabung” merupakan monitor yang disusun dengan mengunakan tabung sinar katode, yang lebih dapat dikenal dengan bentuknya besar. Meskipun monitor CRT tetap diproduksi, banyak pengguna yang meninggalkan monitor cembung dengan alasan bentuknya yang besar dan berat sehingga memerlukan ruang ekstra untuk menempatkan monitor.
Monitor CRT jenisnya monokrom dan warna. Monokrom warna yang paling popular adalah hijau, kuning, dan putih. Setiap piksel terdiri dari satu dot (titik), sehingga memberikan image lebih tajam. Sedangkan monitor warna, warna monitor ditentukan oleh warna fosfor pada layar CRT. Setiap piksel terbentuk dari tiga titik. Monitor monochrome mempunyai fosfor warna tunggal (putih).

Cara Kerja Monitor CRT
Monitor CRT menggunakan gabungan tiga fosfor berwarna merah, hijau dan biru (Red, Green dan Blue). Gabungan tiga fosfor membentuk satu piksel, maka terdapat tiga pancaran bagi tiga warna yang menembak dengan kekuatan-kekuatan lain untuk membentuk warna-warna yang lain. Sinar katoda adalah aliran elektron kecepatan tinggi yang dipancarkan dari katoda yang dipanaskan dari sebuah tabung vakum.
Dalam tabung sinar katoda, elektron-elektron secara hati-hati diarahkan menjadi pancaran, dan pancaran ini di”defleksi” oleh medan magnetik untuk men”scan” permukaan di ujung pandan (anode), yang sebaris dengan bahan berfosfor (biasanya berdasar atas logam transisi atau rare earth. Ketika elektron menyentuh material pada layar ini, maka elektron akan menyebabkan timbulnya cahaya.
Monitor CRT cenderung merusak mata dan juga melelahkan mata jika bekerja terlalu lama didepannya. Hasil penelitian juga menyebutkan pengguna yang cenderung terlalu lama bekerja didepan monitor jenis ini akan mempercepat penuaan secara fisik karena dapat memicu pertumbuhan uban menjadi lebih cepat akibat radiasi yang ditimbulkan olehnya.

2. MONITOR LCD
Karakteristik Monitor LCD
Monitor LCD (Liquid Crystal Display) adalah monitor yang di susun dengan menggunakan ‘cairan cristal’, sehingga menjadi bentuk yang ramping, dan memberikan efek pada display yaitu lebih banyak warna di bandingkan dengan monitor CRT. Pada LCD berwarna semacam monitor, terdapat banyak sekali titik cahaya (piksel) yang terdiri dari satu buah kristal cair sebagai sebuah titik cahaya. Walau disebut sebagai titik cahaya, kristal cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri. Sumber cahaya di dalam sebuah perangkat LCD adalah lampu neon berwarna putih di bagian belakang susunan kristal cair tadi. Titik cahaya yang jumlahnya puluhan ribu bahkan jutaan inilah yang membentuk tampilan citra. Kutub kristal cair yang dilewati arus listrik akan berubah karena pengaruh polarisasi medan magnetik yang timbul dan oleh karenanya akan hanya membiarkan beberapa warna diteruskan sedangkan warna lainnya tersaring.
Monitor LCD terbagi beberapa jenis yaitu :
·         Jenis LCD biasa, berteknologi model penyinaran belakang (backlit) dan penyinaran samping (sidelit)
·         LCD TFT (thin film transistor) atau matriks aktif, setiap pixel dikendalikan oleh satu transistor.
Cara Kerja Monitor LCD
Kristal cair di dalam monitor LCD disusun seperti sandwich antara potongan kaca terpolarisasi. Lampu neon dibelakang panel memancarkan cahaya yang melewati substrat pertama. Muatan listrik membuat sel-sel kristal menyelaraskan nada yang berbeda memungkinkan cahaya untuk lulus melalui substrat kedua. Hasilnya adalah warna yang menakjubkan yang ditampilkan pada layar, jadi tidak ada tabung katoda, tidak ada lagi radiasi, tidak ada lebih banyak kepala atau sakit mata. LCD mendominasi jenis tampilan untuk komputer desktop maupun notebook karena membutuhkan daya listrik yang rendah, bentuknya tipis, mengeluarkan sedikit panas, dan memiliki resolusi tinggi.

3. MONITOR LED

Karekteristik Monitor LED
Monitor LED (Light Emitting Diode) memiliki teknologi yang sama dengan LCD dengan pengembangan lebih lanjut dari LCD yang memiliki efek display peningkatkan pada warna yang ditampilkan yaitu lebih banyak variasi warnanya. Karena penggunaan Light Emitting Diode sebagai back-sumber cahaya, dari sebelumnya monitor LCD menggunakan CCFL (Cold Cathode Fluorescent Lamp) sebagai sumber cahaya di belakang. Pada beberapa tipe LED memiliki fungsi dan fitur yang lebih lengkap dibandingkan LCD, seperti kemampuan digital touch screen, Digital TV internet, Digital TV tuner. Monitor LED mampu menghemat konsumsi listrik hingga 40 – 70% dibandingkan dengan LCD dengan kemampuan menghasilkan gambar yang sangat tajam.
Fitur yang lebih lengkap dibandingkan LCD, seperti kemampuan digital touch screen, Digital TV internet, Digital TV tuner. Monitor LED mampu menghemat konsumsi listrik hingga 40 – 70% dibandingkan dengan LCD dengan kemampuan menghasilkan gambar yang sangat tajam.

Cara Kerja Monitor LED
LED menggunakan cahaya pancaran diode (light emitting diode) sebagai sumber cahaya televisi. LED menggunakan diode untuk membuat banyak vibrant dan image yang berwarna-warni. Warna hitam akan menajadi benar-benar hitam, bukan hitam abu-abu, dan warna LEDTelevisi LED memiliki kontras rasio 500,000:1, juga refresh rate yang tinggi untuk membantu menonton acara yang penuh.
4. MONITOR PLASMA
Karakteristik Monitor Plasma
Monitor Plasma merupakan jenis monitor yang menggabungkan teknologi CRT dengan LCD. Dengan teknologi yang dihasilkan, mampu membuat layar dengan ketipisan menyerupai LCD dan sudut pandang yang selebar CRT.



Cara Kerja Monitor Plasma
Monitor Plasma merupakan sebuah layar datar emisif dimana cahaya dihasilkan oleh fosfor yang tereksitasi oleh sebuah pelepasan muatan plasma antara dua layar datar. Gas yang dilepaskn tidak melepaskan merkuri. Monitor plasma (Panel Display Plasma) menggunakan warna penuh panel datar fosfor untuk menampilkan gambar-gambar, sehingga kombinasi dan reproduksi warnanya yang dihasilkan sangat baik dan interaktif. Meskipun demikian masih jarang yang menggunakan Monitor Plasma karena harganya yang cukup tinggi.

6. MONITOR OLED

Karakteristik Monitor OLED
Monitor OLED (Organic Light-Emitting Diode) atau dioda cahaya organik adalah sebuah semikonduktor sebagai pemancar cahaya yang terbuat dari lapisan organik. OLED digunakan dalam teknologi elektroluminensi, seperti pada aplikasi tampilan layar atau sensor. Teknologi ini terkenal fleksibel dengan ketipisannya yang mencapai kurang dari 1 mm.
Struktur OLED terdiri atas lapisan kaca terbuat dari oksida timah-indium yang berfungsi sebagai elektroda positif atau anoda, lapisan organik dari diamine aromatik dengan ketebalan 750 nm, lapisan pemancar cahaya yang terbuat dari senyawa metal kompleks misalnya 8-hydroxyquinoline aluminium, dan lapisan elektroda negatif atau katoda terbuat dari campuran logam magnesium dan perak dengan perbandingan atom 10:1. Konstruksi keseluruhan lapisan tidak lebih dari 500 nm, artinya OLED sama tipis dengan selembar kertas.
Alat penerangan teknologi OLED dalam bentuk alat penerangan seperti senter dapat ditemukan di kota-kota besar di Indonesia. Cahaya yang dihasilkan tidak seterang jenis lampu halogen tetapi senter tersebut hemat energi sehingga aterai yang digunakan dapat bertahan lebih lama. Monitor OLED dapat kita lihat dalam produk handphone Nokia 88000 sapphire arte. Ukuran layar yang cukup lebar yaitu 240 x 320 piksel didukung teknologi OLED 16 juta warna membuat gambar atau hasil foto yang dihasilkannya sangat jernih dan seindah warna aslinya. Juga terdapat pada jam tangan digital layar OLED 1.8 inchi digunakan pada jam tangan digital yang dipasarkan oleh Gubrak.com Indonesia. Produk ini dilengkapi dengan pemutar MP4 (MP4 player), memiliki 7 EQ mode untuk memaksimalkan suara musik, rekaman suara, menampilkan gambar dalam format JPEG atau GIF, dan menonton film.

Cara Kerja Monitor OLED
Mekanisme kerja OLED yaitu jika pada elektrode diberikan medan listrik, fungsi kerja katode akan turun dan membuat elektron-elektron bergerak dari katode menuju pita konduksi di lapisan organik. Keadaan ini mengakibatkan munculnyalubang (hole) di pita valensi. Anode akan mendorong lubang untuk bergerak menuju pita valensi bahan organik. Keadaan ini mengakibatkan terjadinya proses rekombinasi elektron dan lubang di dalam lapisan organik dimana elektron akan turun dan bersatu dengan lubang lalu memberikan kelebihan energi dalam bentuk foton cahaya dengan panjang gelombang tertentu. Pada akhirnya akan diperoleh satu jenis pancaran cahaya dengan panjang gelombang tertentu bergantung pada jenis bahan pemancar cahaya yang digunakan.

JENIS-JENIS PRINTER
1. Printer Dot Matrix
Karakteristik
Jenis printer ini merupakan printer yang menggunakan metode pita dalam proses pencetakannya. Hasil cetakan akan terlihat seperti titik yang saling terhubung satu sama lain. Printer Dot Matrix adalah pencetak yang resolusi cetakannya masih sangat rendah. Selain itu, printer ini suaranya cenderung keras jika sedang mencetak serta kualitas cetakan yang kurang bagus. Printer jenis ini masih banyak digunakan karena terkenal awet, selain itu pita printer dot matrix terbilang cukup murah.

Cara Kerja                                                                              
Head dari printer jenis ini, terdiri atas 7 atau 9 ataupun 24 jarum yang tersusun secara vertical dan membentuk sebuah kolom. Pada saat bekerja, jarum yang ada akan membentuk character images melalui gesekan-gesekan jarum pada karbon dan kertas. Printer jenis ini juga merupakan character printer. Kecepatannya sangat bervariasi, tapi untuk Epson LX-80, adalah 80 caharacter per second. Pada saat head-printer bergerak dari kiri kekanan sambil menyentuh kertas, maka huruf yang sudah terpola dalam suatu susunan jarum akan segera muncul. Pola huruf ini kemudian diterima oleh pita karbon yang dibaliknya terdapat kertas, dan terjadilah pencetakan huruf demi huruf. Setiap character yang terbentuk akan menimbulkan suatu pola unique yang terdiri dari pelbagai titik didalam dimensi sebuah matrix. Jenis printer dot-matrix sangatlah bervariasi, ada yang berjenis color dan ada pula yang non-color. Umumnya, printer jenis dot-matrix juga hanya mempunyai satu warna, yaitu warna hitam. Untuk printer color, digunakan pita (karbon/ribon) khusus yang mempunyai 4 warna, yaitu hitam, biru, merah dan kuning.

2. Printer Inkjet
Karakteristik
Jenis printer inkjet merupakan jenis printer yang menggunakan media tinta cair dalam proses pencetakannya. Karena menggunakan tinta cair untuk hasil pencetakan harus menunggu beberapa saat sampai hasil cetakan benar-benar kering. Hasil cetakan pada printer jenis ini lebih bagus dan halus. Jenis printer inkjet juga mampu menghasilkan hasil cetakan warna. Biasanya printer jenis ini banyak digunakan untuk kebutuhan pribadi.

Cara Kerja
Pada printer jenis Ink jet menggunakan teknologi dor on demand, yaitu dengan cara menyemprotkan titik titik kecil tinta pada kertas melalui nozzle atau lubang pipa yang sangat kecil. teknologi lainnya yang dikembangkan oleh produsen printer seperti Canon dan HP dengan menggunakan panas. panas tersebut dapat membuat gelembung-gelembung tinta sehingga jika semakin panas akan semakin menekan tinta ke nozzle yang ditentukan dan tercetak pada kertas.

3. Printer Laser Jet
Karakteristik
Jenis printer ini merupakan jenis printer yang memakai media tinta bubuk atau yang biasa disebut toner dengan menggunakan perangkat infra red dalam proses pencetakannya. Printer Laser Jet harganya relatif lebih mahal bila dibandingkan dengan printer inkjet sehingga printer Laser umumnya hanya dipakai oleh instansi atau perkantoran saja. Hasil cetakannya lebih bagus, Printer laser jet juga memiliki kecepatan pencetakan yang tinggi dan hasilnya pun juga lebih cepat kering, sama halnya dengan mesin fotocopy. Biasanya printer jenis ini banyak digunakan oleh perusahan dan kantor-kantor besar.

Cara Kerja
Cara kerja printer laser mirip dengan mesin fotokopi, yaitu menggunakan photographic drum. Prosesnya sebagai berikut:
·         Kawat corona mengalirkan listrik statis yang membuat drum (photo conductor) bermuatan positif.
·         Unit laser (exposition) menyorotkan sinar pada permukaan drum yang berputar sesuai dengan informasi yang diperoleh dari computer. Dengan cara ini, laser menggambar huruf atau citra yang akan dicetak sebagai sebuah pola muatan listrik–sebuah citra listrik statis yang bermuatan negative.
·         Selanjutnya toner atau tinta berwujud serbuk ditaburkan pada drum. Karena toner bermuatan positif, akan menempel pada area bermuatan negatif pada drum, yaitu area yang tadi sudah disorot dengan sinar laser.
·         Baki kertas memasukkan selembar kertas sehingga digiling oleh drum. Sebelumnya, kertas diberi muatan negatif oleh kawat corona. Muatan itu lebih besar dari muatan negatif citra listrik statis sehingga kertas dapat menarik serbuk toner yang bermuatan positif. Karena berputar dengan kecepatan yang sama dengan perputaran drum, kertas menyalin citra yang ada di drum.
·         Kertas yang telah menyalin citra itu dilewatkan pada fuser, yakni sepasang penggulung yang dipanaskan. Saat melewati fuser, serbuk toner meleleh dan menempel kuat pada serat kertas. Kemudian kertas dikeluarkan ke baki output.
·         Setelah citra listrik statis pada drum dipindahkan ke kertas, drum melewati lampu pembebasan. Sorotan lampu yang terang mengenai seluruh permukaan photoconductor dan menghapus citra listrik statisnya. Lalu, drum melewati kawat corona yang memberinya muatan positif kembali.
·         Proses akan diulang lagi untuk pencetakan berikutnya

JENIS-JENIS SPEAKER
1.     Speaker Dual Cone
Karakteristik:
Umumnya desain speaker ini paling efisien dan berharga murah. Dentuman suara yg dihasilkan rata-rata nyaris sama, walaupun dari berbagai merk. Jenis speaker ini memiliki kualitas suara yang sangat standar, bentuknya dilengkapi dengan dua buah konus. Biasanya speaker jenis ini sudah digunakan sebagai speaker standar pabrikan untuk tiap mobil. Speaker jenis ini juga bisa disebut sebagai speaker full range karena memang mampu menghasilkan rentang frekuensi yang luas, namun tidak maksimal.
2.     Speaker Coaxcial (Terpusat)
Karakteristik :
Terdiri dari woofer, midrange dan tweeter dalam satu poros dan berdekatan. Piranti ini sengaja di desain menghasilkan frekuensi lebih rata.
3.     Speaker Split (Terpisah)
Karakteristik :
Jenis speaker ini adalah jenis terpisah, dalam arti kata bahwa woofer, midrange dan tweeter terpisah. Crossover yang digunakan untuk membagi frekuensi suara (nada frekuensi rendah, menengah dan tinggi.Terdapat dua jenis speaker yang termasuk ke dalam speaker split yaitu :
1. Speaker 2 Way
2. Speaker 3 Way

Makalah Pasar Persaingan Monopolistik


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Manusia hidup tidak lepas dari berbagai hal yang disebut kebutuan sehari-hari. Mulai dari kebutuhan primer (kebutuhan yang paling utama atau kebutuhan tingkat satu seperti pangan, sandang dan papan), kebutuhan sekunder (kebutuhan tingkat dua setelah kebutuhan primer seperti peralatan mandi, obat-obatan dan alat tulis), sampai kebutuhan tersier (kebutuhan tingkat tiga setelah kebutuhan primer dan sekunder seperti kendaraan, radio, dan alat rias wajah). Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, manusia dapat mengandalkan hasil alam kemudian mengolahnya menjadi barang yang memiliki daya guna lebih. Selain memanfaatkan hasil alam, manusia juga menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penunjangnya.
Namun seperi yang kita ketahui, tidak semua manusia memiliki keahlian atau kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya. Masyarakat Indonesia pernah melalui zaman dimana mereka memenuhi kebutuhan hidupnya dengan melakukan barter. Namun sistem barter kurang efektif karena barang yang menjadi objek barter memiliki nilai tukar yang tidak sama. Oleh karena itu diciptakanlah alat tukar yang disebut uang. Uang yang digunakan sampai saat ini adalah uang berbentuk uang kertas dan uang logam. Mata uang yang menjadi mata uang di Indonesia adalah rupiah.
Adanya uang membuat manusia yang memiliki keahlian dan kemampuan menghasilkan barang kebutuhan, membuka sistem jual beli atau berdagang. Para pedagang atau produsen menjual barang atau jasa kepada para pembeli atau konsumen. Seiring dengan bertambah banyaknya produsen maka dibentuklah suatu sistem yang disebut pasar. Pasar adalah adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Pasar terbagi menjadi dua yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna. Pasar persaingan tidak sempurna terbagi lagi menjadi tiga yaitu pasar monopoli, pasar oligopoli dan pasar monopolistik.
Pasar  di Indonesia didukung oleh sumber daya alam yang melimpah  yang memungkinkan untuk seseorang memproduksi barang dengan jumlah yang banyak sehingga dengan mudah setiap produsen mendapat bahan untuk berproduksi. Ketika banyak produsen memproduksi barang yang sama, walaupun dengan kemasan, merk dan kualiatas yang berbeda. Maka disnilah terjadi pasar persaingan monopolistik. Dalam makalah ini, penulis makalah akan membahas lebih rinci mengenai pasar monopolistik.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan beberapa masalah seperti berikut :
1.      Bagaimana penjelasan  mengenai pengertian pasar persaingan monopolistik?
2.      Bagaimana terbentuknya pasar monopolistik?
3.      Bagaimana ciri-ciri dan karakteristik dari pasar persaingan monopolistik?
4.      Bagaimana kelebihan dan kekurangan dari pasar monopolistik?

1.3  Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1.      Menjelaskan pengertian pasar persaingan monopolistik
2.      Menjelaskan bagaimana terbentuknya pasar persaingan monopolistik
3.      Menjelaskan ciri-ciri dan karakteristik pasar persaingan monopolistik
4.      Menjelaskan kelebihan dan kekurangan dari pasar monopolistik

1.4  Landasan Teori
1.      Teori Pasar
2.      Teori Pasar Persaingan Monopolistik

1.5  Manfaat
1.      Bagi penulis    : memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi 1
2.      Bagi pembaca  : menambah wawasan tentang pasar monopolistik


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1          Teori Pasar
2.1.1        Definisi Pasar
Pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli barang ataupun jasa. Manusia dalam memenuhi kebutuhannya pasti membutuhkan pasar, karena seperti yang kita ketahui,  di pasar lah barang kebutuhan manusia tersedia. Beberapa ahli menguraikan definisi pasar, berikut beberapa diantaranya :
1)      Menurut Stanton, pasar adalah tempat bagi sekelompok manusia yang berkeinginan untuk membelanjakan uang yang dimilikinya sebagai bentuk kepuasan.
2)      Menurut H. Nystrom, pasar adalah suatu aktivitas yang salah satu pihaknya menyalurkan atau memberikan barang atau jasa kepihak lain. Pihak yang memberikan barang atau jasa disebut pihak pembeli sedangkan yang menyalurkan disebut pihak produsen.
3)      Menurut Philip dan Duncan, pasar adalah suatu langkah yang dipakai atau digunakan untuk menempatkan barang dari tangan produsen ke tangan konsumen yang bersifat tangible.

2.1.2        Jenis-Jenis Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Jenis-jenis pasar persaingan tidak sempurna :
1)      Pasar Monopoli     : pasar yang penjual suatu barang di pasar hanya satu orang. Contohnya PT Kereta Api Indonesia
2)      Pasar Oligopoli      : pasar yang didalamnya terdapat beberapa penjual dengan dipimpin oleh salah satu dari penjual tersebut mengendalikan tingkat harga barang. Contohnya perusahaan Otomotif Astra Indonesia.
3)      Pasar Monopolistik           : Pasar monopolistik adalah salah satu bentuk pasar dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek.

2.2          Teori Pasar Persaingan Monopolistik
2.2.1        Definisi Pasar Monopolistik
Pasar monopolistik adalah salah satu bentuk pasar dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya.
     
2.2.2        Karakteristik Pasar Monopolistik
1.      Produk yang terdifferensiasi (Differensiasi Produk)
Differensiasi produk adalah usaha untuk membedakan produk yang dihasilkan oleh perusahaan untuk memberikan daya tarik baik langsung maupun tidak langsung kepada konsumen dibandingkan perusahaan lain yang menghasilkan produk yang sama atau sejenis ataupun yang berbeda.
2.      Jumlah perusahaan banyak dalam industri
Jumlah perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik banyak. Di Indonesia dapat dilihat begitu banyaknya merek pakaian dan sepatu. Banyaknya perusahaan menyebabkan keputusan perusahaan tentang harga dan output tidak perlu harus memperhitungkan reaksi perusahaan lain, karena setiap perusahaan menghadapi kurva permintaannya masing-masing.
3.      Mudah masuk dan keluar
Laba super normal yang dinikmati perusahaan mengundang perusahaan pendatang untuk memasuki indsutri. Jika mereka mampu bertahan, dalam jangka panjang dapat mengalahkan perusahaan yang lain. Tetapi jika kalah mereka harus keluar, agar kerugian tidak menjadi lebih besar. Sama halnya dengan pasar persaingan sempurna, dalam pasar persaingan monopolistik proses masuk keluar akan terhenti bila semua perusahaan hanya memperoleh laba normal.

2.2.3        Ciri-ciri Pasar Monopolistik
1.      Terdapat banyak penjual di pasar.
Meskipun demikian, pasar ini tidak memiliki produsen atau penjual sebanyak pasar persaingan sempurna dan tidak ada satu pun produsen yang mempunyai skala produksi yang lebih besar dari produsen lainnya.

2.      Barang yang diproduksi dan diperjualbelikan berbeda corak (ukuran, mutu, dan satuan harga)
Apabila kita lihat secara fisik suatu produk , akan tanpak jelas perbedaan tersebut. Maka kita dapat membedakan mana  produk suatu perusahaan dengan product perusahaan yang lainnya. Di samping perbedaan dalam bentuk fisik , juga terdapat perbedaan dalam bentuk bungkus atau pembungkusan product, dan ada pula yang berbeda dalam cara membayar barang yang akan di beli. Akibat dari berbagai macam perbedaan ini , barang yang di  produksi oleh perusahaan pasar monopolistis ini tidak bersifat barang pengganti sempurna akan tetapi ia bersifat barang pengganti yang dekat.
                             
3.      Perusahaan tidak memiliki kekuatan penuh untuk mempengaruhi harga dan menentukan harga
4.      Keluar masuk dalam pasar sangat mudah
5.      Kegiatan promosi merupakan salah satu penentu keberhasilan perusahaan.

2.2.4        Faktor-faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Pasar Monopolistik

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pasar monopolistik adalah sebagai berikut :
1)      Ketidakpuasan terhadap daya analisis model persaingan sempurna maupun monopoli
2)      Sumber daya alam yang melimpah menyebabkan produsen memproduksi barang serupa tetapi memiliki keunggulan yang berbeda
3)      Differensiasi produk yang tidak terlalu besar mendorong perusahaan untuk melakukan persaingan non harga

2.2.5        Memaksimumkan Keuntungan di Pasar Persaingan Monopolistik.

      Kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistik lebih elastis dari yang dihadapi monopoli. Tetapi tidak sampai mencapai elastis sempurna sebagaimana kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan sempurna.
      Pemaksimuman keuntungan terbagi menjadi dua yaitu pemaksimuman keuntungan jangka panjang dan jangka pendek.

2.2.5.1  Pemaksimuman keuntungan jangka panjang

            Keuntungan yang melebihi normal menyebabkan pertambahan jumlah perusahaan dipasar.  Dengan demikian setiap perusahaan yang ada di pasar akan menghadapi permintan yang semakin berkurang pada berbagai tingkat harga. Sehingga keuntungan pun akan semakin menurun ketingkat normal. Bahkan akan merugi jika penerimaan marjinal lebih kecil dari biaya marjinal (MR<MC).
                                    2.2.5.2     Pemaksimuman keuntungan jangka pendek
            Permintaan yang dihadapi perusahaan dalam persaingan monopolistik adalah sebagian dari keseluruhan permintaan pasar. Keuntungan maksimum akan dicapai apabila perusahaan terus berproduksi sampai pada tingkat tercapainya MC=MR. Perusahaan akan memperoleh laba diatas normal pada jangka pendek.





2.2.6        Keseimbangan jangka pendek dan panjang pasar persaingan monopolistik.
Keseimbangan Perusahaan dalam Jangka Pendek
Dalam jangka pendek perusahaan dapat menikmati laba super  normal. Keseimbangan jangka pendek perusahaan tercapai bila MR = MC, karena memiliki daya monopoli, walau terbatas, kondisi keseimbangan perusahaan yang bergerak dalam pasar persaingan monopolistik sama dengan yang bergerak dalam pasar monopoli.
Keseimbangan Perusahaan dalam Jangka Panjang
Dalam jangka panjang perusahaan hanya menikmati laba normal.

2.2.7 Penilaian Ke Atas Pasar Monopolistik
            Di dalam bagian ini analisis yang dibuat hanya meliputi penilaian ke atas efek dari pasar bersifat persaingan monopolistis kepada penggunaan sumber-sumber daya, dorongan untuk mengembangkan teknologi dan melakukan inovasi, dan corak distribusi pendapatan. Salah satu kegiatan penting yang dilakukan oleh perusahaan monopolistis adalah melakukan promosi penjualan secara iklan. Kebaikan dan keburukan dari kegiatan ini akan dinilai dalam bagian berikut.

2.2.8  Persaingan Bukan Harga
         
Persaingan bukan-harga merupakan usaha-usaha diluar perubahan harga yang dilakukan oleh perusahaan untuk menarik lebih banyak pembeli atas barang yang diproduksikannya.
Persaingan bukan-harga dapat dibedakan menjadi dua jenis;
1.      Diferensiasi produksi, yaitu menciptakan barang sejenis tetapi berbeda coraknya dengan produksi perusahaan-perusahaan lain.
2.      Iklan dan berbagai bentuk promosi penjualan

2.2.9   Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopolistik
Kelebihan pasar monopolistik:
1.      Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang terbaik baginya.
2.      Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi dalam menghasilkan produknya.
3.      Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.
4.      Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik.
 Kekurangan pasar monopolistik:
1.      Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga, kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
2.      Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.
3.      Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh konsumen.


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
                        Penulis menyusun makalah dengan mengumpulkan data-data dari berbagai sumber. Sumber referensi penulis di dapat dari internet dan buku yang isinya menyangkut meteri pasar persaingan monopolistik. Selain itu, penulis juga menggunakan pemikiran dari penulis sendiri untuk dijadikan sumber dalam penulisan makalah.


BAB IV
PENUTUP

4.1  Simpulan
Simpulan dari makalah ini adalah :
1.      Pasar monopolistik adalah pasar yang memiliki banyak penjual (produsen) dengan barang yang diperjualbelikan bersifat homogen. Meskipun homogen, namun dengan merk dan keunggulan masing-masing yang berbeda.
2.      Pasar monopolistik timbul karena ketidakpuasan akan pasar persaingan sempurna dan monopoli, sumber daya alam yang tersedia melimpah dan differensiasi produk yang tidak terlalu tinggi.

4.2  Saran

Berdasarkan makalah yang telah disusun, penulis menyarankan :
1.      Bagi konsumen yang akan melakukan kegiatan konsumsi dari pasar persaingan monopolistik sebaiknya memilah-milah barang atau jasa yang terbaik sebelum membeli barang atau membayar jasa.
2.      Sebaiknya pembaca memilih produk yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan.





DAFTAR PUSTAKA
Raharja,Pratama dan Manurung Mandala. “Teori Ekonomi Mikro Suatu Pengantar”. Edisi keempat. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia : 2010