Senin, 17 November 2014

Shalat Dhuha



SHALAT DHUHA

a.       Definisi
Shalat Dhuha adalah shalat sunat yang dikerjakan pada waktu pagi atau waktu Dhuha yakni ketika matahari sedang naik setinggi tombak atau naik sepenggalah, yang kira-kira antara jam tujuh, delapan, sembilan, sampai waktu shalat dhuhur. Shalat Dhuha ini sedikitnya dikerjakan dua raka’at dan sebanyaknya dua belas raka’at dengan setiap dua raka’at satu salam.[1]
b.      Cara Kerja
Cara mengerjakannya sama seperti mengerjakan shalat sunat dua raka’at, baik gerakannya maupun bacaannya, yang dimulai dari takbiratul ihram dan diakhiri salam, hanya saja niatnya berbeda. Shalat akan menemani dan membela kita di hadapan Pengadilan Allah nanti.
c.       Kedahsyatan Shalat Dhuha
Shalat Dhuha dua raka’at mampu menggantikan 360 sedekah yang harus dilakukan ruas tulang kita. Shalat Dhuha empat raka’at juga dahsyat untuk mengoptimalkan rezeki sesuai dengan janji-Nya. Manusia paling kaya bukanlah manusia yang paling banyak hartanya. Manusia paling kaya adalah manusia yang paling banyak bersedekah.[2]

d.      Berkaitan dengan Rezeki
Betapa menggiurkan pahala Dhuha itu. Rezeki, maut, jodoh, nasib baik, dan nasib buruk sudah ditentukan oleh Allah. Dia menjanjikan rezeki-Nya bagi pelaku shalat Dhuha. Rasulullah bersabda, yang artinya: “Allah Azza wa jalla berfirman, “Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat raka’at pada permulaan siang (yakni shalat Dhuha), nanti akan Kucukupi kebutuhanmu pada sore hari.”
 (HR. Hakim)
Itulah janji Allah bagi kita yang bersedia untuk menunaikan shalat Dhuha sebanyak empat raka’at. Janji Allah tidak pernah keliru. Janji Allah tidak pernah meleset. Janji Allah senantiasa tepat dan tidak pernah melenceng.
Memang, ada yang mengatakan shalat Dhuha itu shalat rezeki. Kendati demikian, mari kita meluruskan niat. Maka, niatkanlah shalat Dhuha yang kita kerjakan semata-mata ikhlas mencari keridhaan-Nya. Shalat itu, memang, bukan untuk mencari uang atau kekayaan. Kita mengerjakan shalat demi kepentingan kita sendiri. Shalat akan menjaga kita. Shalat akan menemani dan membela kita di hadapan Pengadilan Allah nanti.





[1]  Ust. Abdurrahim. 2005. Pintar Ibadah. Jakarta: SANDRO JAYA., h. 1.
[2]  Al-Ikhwani Fadlan. 2011. Dahsyatnya Bangun Pagi, Tahajud, Subuh & Dhuha. Surakarta: Ziyad Visi Media., h. 1.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar